Picture : nasa.gov |
Galaksi Andromeda, juga dikenal sebagai M31, adalah salah satu galaksi spiral terbesar di alam semesta yang berjarak sekitar 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini pertama kali diidentifikasi oleh astronom Persia Al-Sufi pada abad ke-10 Masehi.
Pada abad ke-18, astronom Prancis Charles Messier menemukan Andromeda saat mencari komet. Dia menggambarkannya sebagai "berkabut" dan mengklasifikasikannya sebagai objek nebula, meskipun sebenarnya Andromeda adalah galaksi.
Pada tahun 1920-an, Edwin Hubble menggunakan teleskop untuk mengukur jarak ke Andromeda dan membuktikan bahwa galaksi ini adalah objek yang terpisah dari Bima Sakti dan merupakan galaksi terdekat yang bisa diamati dari Bumi.
Selama bertahun-tahun, para astronom telah mempelajari Andromeda dan menemukan bahwa itu memiliki struktur spiral yang mirip dengan Bima Sakti. Galaksi ini juga memiliki sejumlah besar bintang, gas, dan debu yang membentuk awan molekul dan nebula.
Studi tentang Andromeda telah memberikan informasi yang penting tentang evolusi galaksi dan juga membantu kita memahami alam semesta yang lebih luas. Dengan teknologi dan teleskop yang semakin maju, kita dapat terus belajar lebih banyak tentang Andromeda dan galaksi lainnya di alam semesta.
Andromeda memiliki diameter sekitar 61.000 tahun cahaya dan diperkirakan memiliki massa sekitar 1 triliun massa Matahari. Galaksi ini memiliki ciri khas spiral yang menarik, dengan pusat yang sangat terang dan lengan spiral yang memutar di sekitarnya. Andromeda juga memiliki banyak gugus bola, yang merupakan kumpulan bintang tua yang terikat oleh gravitasi.
Kondisi lingkungan di Andromeda juga menarik untuk dipelajari. Galaksi ini memiliki banyak awan debu dan gas yang menyelimuti daerah pembentukan bintang baru, yang disebut nebula. Selain itu, Andromeda juga mengandung lubang hitam supermasif di pusatnya, yang diperkirakan memiliki massa sekitar 140 juta kali massa Matahari.
Namun, galaksi ini sedang menuju ke arah Galaksi Bima Sakti dan akan bertabrakan dengan Bima Sakti dalam sekitar 4 miliar tahun lagi. Tabrakan ini diprediksi akan menyebabkan deformasi pada bentuk kedua galaksi dan mungkin menghasilkan pembentukan bintang yang baru.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa galaksi Andromeda memiliki halo gas hidrogen yang sangat luas, yang mungkin mencapai sekitar dua juta tahun cahaya dari pusat galaksi. Penemuan ini menunjukkan bahwa galaksi Andromeda memiliki dampak gravitasi yang lebih besar pada Bima Sakti daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Sumber Terkait :
https://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/science/milky-way-collide.html
https://www.nasa.gov/feature/goddard/2017/messier-31-the-andromeda-galaxy
0 Comments